Minggu, 08 Januari 2017

Review Filosofi Matematika Sekolah (Progressive Absolutism, Platonism, Conventionalism, dan Empirism)

Assalamu’alaikum sahabat CORETANKU....^^

Disini saya akan memosting tentang presentasi dari kelompok 7 dan 8. Mereka mempresentasikan tentang Review Filosofi Matematika Sekolah (Progressive Absolutism, Platonism, Conventionalism, dan Empirism).


Absolutivisme progresif itu didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan itu berpusat pada anak-anak dan bukan hanya fokus pada pengajar/kurikulum. Nah jadi apa dong fungsi pengajar kalau pengajarannya berpusat pada anak? Fungsi pengajar dalam Absolutivisme Progresif adalah sebagai fasilitator, motivator, dan konselor. Pengajar sebagai fasilitator itu bahwa pengajar memberikan bimbingan untuk kelancaran pada proses belajar siswanya. Sedangkan pengajar sebagai motivator itu pengajar mampu memberikan motivasi kepada siswanya dan membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran. Dan pengajar sebagai konselor, pengajar dapat membantu siswanya dalam menemukan dan mengatasi sebuah masalah yang tengah dihadapi oleh siswanya dalam kegiatan belajar.

Sedangkan platonisme ini ditolak sebagai filsafat matematika karena minim sekali dalam konteks pendidikan, kenapa? Karena pandangan dari platonisme itu bahwa objek matematika memiliki keobjektivitasan yang nyata dalam beberapa eilayah ideal. Kelemahannya yaitu tidak dapat memberikan penjelasan yang tepat bagaiman ahli matematika memperoleh akses dalam pengetahuan yang ada dalam wilayah platonis.

Adapaun Konvensionalisme adalah cara mengajar yang paling lama dalam sejarah pengajaran. Mengapa? Karena sistem pembelajaran konvensionalisme ini hanya terpacu pada ceramah dari pengajar. Jadi pengajar saja yang menyampaikan materinya. Dan pengajar kurang memberikan waktu kepada siswanya untuk mencerna dari presentasi atau penjelasan dari pengajar.

Sedangkan Empirisme adalah sistem pengajaran yang menekankan pada pengalaman dalam memperoleh sebuah pengetahuan. Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh dari alat indra. Jadi, proses pembelajaran yang menggunakan empirisme lebih menekankan dari pengalaman siswanya. Pengajar memancing pengetahuan siswanya dan siswa menjelaskan pengetahuan itu sesuai dengan pegalamannya sendiri.

Sekian postingan saya tentang presentasi keompok 7 dan 8. Semoga bermanfaat untuk kalian.

Wassalamu’alaikum sahabat CORETANKU^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar